Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam penyusunan laporan keuangan. Salah satunya adalah SAK Entitas Privat (SAK-EP). SAK ini memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan perusahaan yang memiliki status entitas privat. SAK EP berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2025, namun penerapan dini diperkenankan. SAK-EP akan menggantikan SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP). Perbedaan dari 2 SAK tersebut antara lain pada jumlah babnya, istilah laporan keuangan yang digunakan, penggunaan nilai wajar untuk properti investasi dan aset biologis, penggunaan konsep penghasilan komprehensif lain (other comprehensive income), penyederhanaan beberapa prinsip pengakuan dan pengukuran, pengungkapan yang lebih sedikit, dan penggunaan bahasa yang lebih sederhana. Dalam artikel ini, kami akan membahas pengaruh SAK-EP terhadap laporan keuangan.
Rivaldi sebagai seorang konsultan keuangan, melihat bahwa penerapan SAK-EP akan memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi perusahaan dalam menyajikan laporan keuangannya. Hal ini dapat menguntungkan perusahaan dalam berbagai situasi, terutama ketika mereka perlu menarik investor atau memperoleh pinjaman. Dengan mengoptimalkan penyajian laporan keuangan sesuai dengan SAK-EP, perusahaan dapat menunjukkan kinerja yang lebih baik dan mengurangi beban pajak yang harus dibayar.
Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan fleksibilitas SAK Entitas Privat harus tetap sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang benar. Laporan keuangan yang disusun seharusnya tetap memadai dan jujur, serta memberikan gambaran yang akurat tentang kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus melakukan evaluasi yang cermat dan konsultasi dengan konsultan keuangan yang kompeten untuk memastikan bahwa penerapan SAK-EP dilakukan dengan benar.
Dengan demikian, SAK-EP memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan perusahaan di Indonesia. Dengan memahami dan mengoptimalkan penerapan SAK ini, perusahaan dapat mengambil keuntungan dari fleksibilitas yang ditawarkannya untuk meningkatkan presentasi kinerja keuangan mereka. Namun, perlu diperhatikan bahwa keterbukaan dan kejujuran tetap menjadi prinsip utama dalam penyusunan laporan keuangan, sehingga laporan tersebut tetap memberikan gambaran yang akurat tentang kinerja perusahaan.